Puisi karya
Muhammad
Malam ini pukul 00:07 kisahku terus berlanjut,
Raga yang terlihat kuat namun hati yang begitu lemah, berbaring di atas sebuah kasur sambil menatap langint-langit loteng kamarku
Malam itu menjadi malam yang membuat ku terus berbicara pada diriku sendiri, tentang sebuah penantian yang tak kunjung usai, penantian seorang pria pada wanita nya yang telah merubah segalah kehidupanya
Sosok itu selalu terngiang di kepalaku membuat ku gelisah, suaranya yang nyaring terasa lembut di telingaku, tatapan matanya yang sayup dengan bola mata sedikit kecoklatan melelehkan hatiku
Malam itu kembali menjadi momok yang menghantuiku. Menjadi waktu di mana rinduku memuncak kepadanya, mulutku mungkin tidak berbicara tetapi mataku terus meneteskan air mata, rasanya sesak sampai menumbus ke hati yang paling dalam
Penantian ini mungkin tidak begitu mudah karena berjalan di antara harapan dan ketidak pastian, menerobos dimensi keyakinan berharap akan ada secercah cahaya yang datang bersinar
Hati yang rapuh bangkit dengan cinta
Raga yang lemah kembali dengan rasa
Dan kenangan pahit ini akan pergi jauh karna aku yakin pertemuan kita akan tiba
Diriku siap untuk menerima semuanya, melawan rasa sakit, karna rinduku sampai pada puncak merindu. Dan keyakinanku sampai pada puncak meyakinimu. Bahawa pelangi akan tiba setelah badai yang dasyat menghantam,
Penantianku akan terus berlanjut untuk mu wanitaku